Resti, Aulia (2022) PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG BIJI CEMPEDAK(Arthocarpus chempeden sperg)DAN TEPUNG TEMPE TERHADAP KANDUNGAN KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN LEMAK SERTA DAYA TERIMA BISKUIT SEBAGAI MAKANAN TAMBAHAN BALITA WASTING. [Tugas Akhir]
Text
Resty aulia abstrak.pdf Download (151kB) |
|
Text
Resti aulia jurnal.pdf Restricted to Registered users only Download (346kB) |
|
Text
Resti aulia 18s10274 skripsi acc.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
|
Text
RESTY AULIA PROPOSAL.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Abstract
Kurang gizi merupakan masalah gizi akut. Ketersediaan zat gizi dalam tubuh seseorang, termasuk bayi dan balita, menentukan keadaan gizi bayi dan balita, apakah kurang, optimal atau lebih. Biskuit merupakan salah satu jenis produk yang dianggap memenuhi syarat untuk meningkatkan status gizi karena biskuit merupakan salah satu makanan yang banyak diminati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi tepung biji cempedak dan tepung tempe terhadap daya terima warna, aroma, tekstur, dan rasa biskuit sebagai makanan tambahan balita wasting. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan dengan proporsi tepung biji cempedak dan tepung tempe P0=0%, P1=20%, P2=30% dan P3=40%. Uji daya terima dilakukan pada 30 panelis tidak terlatih. Pengujian karbohidrat, protein menggunakan metode spektrofotometri menggunakan analisis One Way Anova,dan untuk lemak menggunakan metode Kruskal-Wallis sedangkan untuk daya terima menggunakan analisis Friedman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan karbohidrat tertinggi pada P0 adalah 61,10% (p=0,000), kandungan protein tertinggi pada P2 adalah 9,84%, (p=0,000), kandungan lemak tertinggi pada P2 adalah 34,09% (p=0,000). Ada pengaruh substitusi biji cempedak dan tempe terhadap daya terima warna (p=0,007), tekstur (p=0,009) dan rasa (p=0,021)biskuit serta tidak ada pengaruh pada daya terima aroma biskuit (p=0,483). rata-rata daya terima warna dan rasa dengan nilai tertinggi pada P0 (3,53 dan 3,43) daya terima aroma tertinggi pada P1 (3,60) dan penerimaan tekstur dengan nilai tertinggi pada P2 (3,66). Menurut AKG 2019 untuk memenuhi selingan balita usia 12-36 bulan dapat mengkonsumsi biskuit P2 sebesar 6 keping per harinya dan untuk usia 37-59 bulan sebesar 9 keping per harinya. Kata kunci: biskuit, tepung biji cempedak, tepung tempe
Item Type: | Tugas Akhir |
---|---|
Subjects: | L Education > LB Theory and practice of education |
Divisions: | S1 Gizi |
Depositing User: | Administrator SHB |
Date Deposited: | 09 Feb 2023 07:01 |
Last Modified: | 24 May 2023 03:16 |
URI: | http://repository.stikeshb.ac.id/id/eprint/455 |
Actions (login required)
View Item |