Penelusuran Data

Telusuri data di dalam kami menggunakan fungsi penelusuran lengkap (Advanced).
Update Data Terbaru

Lihat data yang sudah kami tambahkan ke dalam seminggu terakhir.
Pedoman Unggah Mandiri

Sebelum mengupload dokumen, pastikan membaca Pedoman Unggah Mandiri untuk Depositor.
Traffic Pengunjung

Lihat traffic kami. Dari mana mereka datang, device yang dipakai, konten apa saja yang mereka akses, cari dan lainnya

ANALISIS ZAT GIZI MAKRO DAN FOSFOR SERTA DAYA TERIMA BISKUIT DENGAN FORMULASI TEPUNG TERIGU, TEPUNG IKAN LELE, DAN TEPUNG KEDELAI SEBAGAI ALTERNATIF MAKANAN TAMBAHAN DALAM UPAYA PENCEGAHAN BALITA STUNTING

SITI, KHADIJAH (2020) ANALISIS ZAT GIZI MAKRO DAN FOSFOR SERTA DAYA TERIMA BISKUIT DENGAN FORMULASI TEPUNG TERIGU, TEPUNG IKAN LELE, DAN TEPUNG KEDELAI SEBAGAI ALTERNATIF MAKANAN TAMBAHAN DALAM UPAYA PENCEGAHAN BALITA STUNTING. [Tugas Akhir]

[img] Text
ABSTRAK SITI KHADIJAH.pdf

Download (549kB)
[img] Text
SKRIPSI SITI KHADIJAH.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)
[img] Text
NASKAH PUBLIKASI SITI KHADIJAH.pdf
Restricted to Registered users only

Download (361kB)
[img] Text
PROPOSAL SITI KHADIJAH.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Upaya mengatasi kekurangan gizi yang terjadi pada balita memerlukan Pemberian Makanan Tambahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kandungan nutrisi makro biskuit dengan tepung lele dan formulasi tepung kedelai. Penelitian ini bersifat eksperimental penelitian dengan desain acak lengkap dengan 4 formulasi dan 3 replikasi. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kandungan gizi makro (karbohidrat, protein dan lemak), sedangkan variabel bebasnya, yaitu formulasi tepung terigu, tepung kedelai, lele tepung. Teknik analisis data menggunakan analisis statistik analisis varians (satu arah ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan kandungan karbohidrat rata-rata tertinggi di P0 formulasi (kontrol), yaitu 57,65%, kandungan protein tertinggi dalam formulasi P3 (25% tepung lele: tepung kedelai 5%), yaitu 11,33%, sedangkan kadar lemak tertinggi di P2 formulasi (20% tepung lele: 10% tepung kedelai), yaitu 19,65%. Berdasarkan analisis statistik, itu membuktikan bahwa ada perbedaan kandungan nutrisi makro (karbohidrat, protein dan lemak) biskuit untuk tepung lele dan formulasi tepung kedelai. Daya Terima yang yang terdiri dari warna, aroma, tekstur dan rasa memiliki nilai tertinggi masing-masing 3,36 (P1), 3,24 (P1), 3,08 P3, 3,44 (P1). Formulasi tepung terigu, tepung ikan lele, tepung kedelai terbukti memiliki pengaruh terhadap daya terima yang dihasilkan karena (p<α=0,05). Rekomendasi produk biskuit yang dapat dijadikan alternatif untuk pemberian makanan tambahan balita adalah biskuit dengan proporsi 70% tepung terigu, 15% tepung ikan lele, 15% tepung kedelai. Kata kunci: Zat Gizi Makro,Fosfor, Formulasi Biskuit, Stunting.

Item Type: Tugas Akhir
Subjects: L Education > LB Theory and practice of education
Divisions: S1 Gizi
Depositing User: Administrator SHB
Date Deposited: 23 Nov 2022 06:11
Last Modified: 05 Jun 2023 01:25
URI: http://repository.stikeshb.ac.id/id/eprint/330

Actions (login required)

View Item View Item