ISNANIAH, ISNANIAH (2021) HUBUNGAN ASUPAN ENERGI, ASUPAN PROTEIN, TINGKAT PENDAPATAN DAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 12-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LANDASAN ULIN. [Tugas Akhir]
Text
ISNANIAH- abstrak.pdf Download (154kB) |
|
Text
Skripsi Isnaniah (17S10224).pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
|
Text
Proposal Isnaniah (17S10224).pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
|
Text
Jurnal Skripsi Isnaniah (17S10224).pdf Restricted to Registered users only Download (632kB) |
Abstract
Stunting (tubuh pendek) merupakan keadaan tubuh yang sangat pendek dan kekurangan gizi kronis dan termasuk masalah gizi balita yang mendapat banyak perhatian berdasarkan tinggi badan/umur. Kebutuhan energi adalah asupan energi dari makanan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan atau pemeliharaan tubuh yang ditetapkan berdasarkan umur, jenis kelamin, berat, tinggi dan tingkat aktivitas. Protein adalah bagian dari sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air. Tingkat pendapatan adalah salah satu faktor menentukan jumlah makanan yang tersedia dalam keluarga sehingga turut menentukan status gizi keluarga tersebut, termasuk ikut mempengaruhi pertumbuhan anak. Tingkat pendidikan ibu merupakan determinan yang kuat terhadap kejadian stunting pada anak Indonesia. Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik dengan desain penelitian cross sectional. Sebanyak 70 balita stunting yang dipilih dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji chi-Square dengan nilai p >0,05. Berdasarkan hasil uji chi-square asupan energi tidak memiliki hubungan dengan kejadian stunting pada balita (p=0,314),asupan protein tidak memiliki hubungan dengan kejadian stunting pada balita (p=1,000), tingkat pendapatan tidak memiliki hubungan dengan kejadian stunting pada balita (p=0,151) dan tingkat pendidikan tidak memiliki hubungan dengan kejadian stunting pada balita (p=0,631). Untuk mengetahui asupan makan responden dapat menggunakan metode yang lainnya seperti formulir FFQ atau SQ-FFQ untuk mengetahui pola makan atau riwayat gizi terdahulu untuk mendapatkan data dan informasi yang lebih variatif dan luas dalam pengumpulan data tentang asupan makan. Orang tua sebaiknya memperhatikan dan meningkatkan kebutuhan makanan anak yang mengandung konsumsi zat gizi yang cukup dengan komposisi yang sesuai dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) dan memberikan makanan yang beraneka ragam agar kebutuhan gizinya tercukupi.
Item Type: | Tugas Akhir |
---|---|
Subjects: | L Education > LB Theory and practice of education |
Divisions: | S1 Gizi |
Depositing User: | Administrator SHB |
Date Deposited: | 15 Feb 2022 07:02 |
Last Modified: | 05 Jun 2023 03:06 |
URI: | http://repository.stikeshb.ac.id/id/eprint/302 |
Actions (login required)
View Item |