Penelusuran Data

Telusuri data di dalam kami menggunakan fungsi penelusuran lengkap (Advanced).
Update Data Terbaru

Lihat data yang sudah kami tambahkan ke dalam seminggu terakhir.
Pedoman Unggah Mandiri

Sebelum mengupload dokumen, pastikan membaca Pedoman Unggah Mandiri untuk Depositor.
Traffic Pengunjung

Lihat traffic kami. Dari mana mereka datang, device yang dipakai, konten apa saja yang mereka akses, cari dan lainnya

ANALISIS ZAT GIZI DAN DAYA TERIMA KERIPIK PANGSIT PANGGANG IKAN GABUS (Channa Striata) DAN TEPUNG DAUN KELOR (Moringa Oleifera) SEBAGAI ALTERNATIF MAKANAN SELINGAN BALITA STUNTING

ASTIKA, NABELA (2024) ANALISIS ZAT GIZI DAN DAYA TERIMA KERIPIK PANGSIT PANGGANG IKAN GABUS (Channa Striata) DAN TEPUNG DAUN KELOR (Moringa Oleifera) SEBAGAI ALTERNATIF MAKANAN SELINGAN BALITA STUNTING. [Tugas Akhir]

[img] Text
Cover.pdf

Download (28kB)
[img] Text
Abstrack.pdf

Download (13kB)
[img] Text
Bab I.pdf

Download (149kB)
[img] Text
Bab II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (218kB)
[img] Text
Bab III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (309kB)
[img] Text
Bab IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (166kB)
[img] Text
Bab V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (10kB)
[img] Text
JURNAL ILMIAH.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (454kB)

Abstract

Stunting merupakan istilah dari badan kerdil/pendek, dimana anak usia dibawah 5 tahun mengalami kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Ikan gabus (Channa Striata) dan daun kelor (Moringa Oleifera) adalah bahan pangan lokal yang kaya protein dan zat besi. Keripik pangsit merupakan produk yang cocok menjadi cemilan semua usia termasuk anak balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar zat gizi (air, abu, protein, lemak, karbohidrat dan zat besi) dan daya terima dari keripik pangsit panggang ikan gabus dan tepung daun kelor sebagai alternatif makanan selingan balita stunting. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan metode Rancang Acak Lengkap (RAL) yaitu proporsi ikan gabus dan tepung daun kelor terdiri dari 3 perlakuan (P) yaitu P0=0%:0%, P1=35%:5% dan P2=40%:10%. Analisis statistik kadar air, abu, lemak dan zat besi menggunakan One Way Anova, protein dan karbohidrat menggunakan Kruskal-Wallis. Hasil uji proksimat pada keripik pangsit panggang P2 menunjukkan kadar air 3,62%, kadar abu 3,02%, protein 17,53%, lemak 6,44%, karbohidrat 70,75%, zat besi 2,952% dan daya terima paling baik pada P1 (53,3%). Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan kadar air (p=0,001), abu (p=0,001), protein (p=0,026), lemak (p=0,001), karbohidrat (p=0,027) dan zat besi (p=0,001) pada keripik pangsit panggang dengan penambahan ikan gabus dan tepung daun kelor. Keripik pangsit panggang ikan gabus dan tepung daun kelor dapat dijadikan makanan selingan balita stunting dengan mengonsumsi keripik pangsit panggang perlakuan P1 sebanyak 34 g untuk memenuhi kebutuhan zat gizi makanan selingan. Kata kunci: Daya terima, ikan gabus, keripik pangsit, tepung daun kelor, zat gizi

Item Type: Tugas Akhir
Subjects: L Education > LB Theory and practice of education
Divisions: S1 Gizi
Depositing User: Administrator SHB
Date Deposited: 17 Jan 2025 02:36
Last Modified: 17 Jan 2025 02:36
URI: http://repository.stikeshb.ac.id/id/eprint/675

Actions (login required)

View Item View Item