ROSE, YANA (2022) PENGARUH FORMULASI TEPUNG BAYAM (Amaranthus hybridus L.) DAN PISANG KEPOK (Musa paradisiaca L.) TERHADAP KANDUNGAN ZAT BESI DAN DAYA TERIMA PUKIS SEBAGAI MAKANAN SELINGAN REMAJA PEREMPUAN UNTUK MENCEGAH ANEMIA. [Tugas Akhir]
Text
ABSTRAK.pdf Download (14kB) |
|
Text
JURNAL KESEHATAN INDONESIA HUSADA BORNEO.pdf Restricted to Registered users only Download (448kB) |
|
Text
PROPOSAL ROSE YANA 18S10276.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
SKRIPSI ROSE YANA 18S10276.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Abstract
Kejadian anemia pada remaja perempuan masih cukup tinggi. Salah satu upaya untuk mencegah anemia pada remaja perempuan adalah dengan mengonsumsi zat besi dan vitamin C. Bayam dan pisang kepok merupakan bahan makanan tinggi zat besi dan vitamin C yang dapat diolah menjadi tepung dan dibuat menjadi pukis. Pukis merupakan makanan selingan yang disukai semua kalangan terutama remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan zat besi dan daya terima (warna, aroma, tekstur dan rasa) pukis bayam dan pisang kepok. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yaitu dengan formulasi tepung bayam dan tepung pisang kepok terdiri 4 perlakuan yaitu P0= 0%:0%, P1= 10%:5%, P2= 15%:10% dan P3= 20%:15% dengan 3 kali replikasi. Panelis penelitian berjumlah 25 panelis tidak terlatih. Hasil kandungan zat besi diuji dengan metode Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) dan analisis statistik menggunakan uji Kruskal Wallis, sedangkan daya terima menggunakan uji Friedman. Hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata kandungan zat besi tertinggi adalah P3 (1,612 mg/ 100 g) sedangkan kandungan zat besi terrendah adalah P0 (0,087 mg/100 g). Hasil analisis statistik Kruskal Wallis menunjukkan ada pengaruh formulasi pukis bayam dan pisang kepok terhadap kandungan zat besi pukis (p=0,015). Formulasi pukis bayam dan pisang kepok menunjukkan ada pengaruh terhadap daya terima (warna, aroma, tekstur dan rasa) pukis (p=0,001). Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi terbaik adalah perlakuan P1 dengan nilai relatif 0,75 berdasarkan uji indeks efektivitas De Garmo, dimana dengan mengonsumsi pukis 9-14 buah (330-494 g) dapat membantu mencegah kejadian anemia dan memenuhi kebutuhan AKG besi harian sebesar 10-15%. Kata Kunci: Pukis, Bayam, Pisang Kepok, Zat Besi, Anemia
Item Type: | Tugas Akhir |
---|---|
Subjects: | L Education > LB Theory and practice of education |
Divisions: | S1 Gizi |
Depositing User: | Administrator SHB |
Date Deposited: | 09 Feb 2023 07:02 |
Last Modified: | 24 May 2023 02:18 |
URI: | http://repository.stikeshb.ac.id/id/eprint/458 |
Actions (login required)
View Item |